Dismenore atau nyeri pada perut saat haid adalah hal yang wajar terjadi pada wanita. Namun, sakit perut saat haid apakah berbahaya? Anda penasaran? Yuk, simak apa saja faktor yang menyebabkan dismenore pada wanita.
Faktor Penyebab Dismenore
- Adanya kontraksi otot pada rahim
Apabila kontraksi pada rahim semakin kuat maka rasa nyeri yang timbul semakin kuat pula. Hal ini dapat terjadi karena kontraksi rahim menyebabkan pembuluh darah di sekitar rahim tertekan. Selain itu, menghambat suplai oksigen ke dalam jaringan otot rahim.
- Hormon prostaglandin
Hormon prostaglandin berpengaruh terhadap kontraksi pada rahim. Tak heran jika wanita yang sedang haid sering mengalami sakit atau nyeri haid hari pertama di bagian perut. Timbulnya rasa nyeri merupakan akibat dari kurangnya suplai oksigen. Apabila kadar prostaglandin di dalam tubuh berlebih maka dapat menyebabkan Anda kram.
- Posisi rahim yang tidak sesuai dengan kondisi normal
- Anda mengalami haid dalam waktu yang lama
- Haid yang tidak teratur
- Jarang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Olahraga merupakan salah satu cara mengatasi dismenore yang efektif.
- Kondisi psikologis yang tertekan dan lingkungan yang kurang mendukung
- Mengkonsumsi alkohol
- Obesitas
- Mengalami haid pada umur dibawah 12 tahun
- Tumbuhnya sel-sel yang mirip endometrium
Sel-sel yang mirip seperti endometrium tumbuh di bagian lain rongga perut. Selain itu, tumbuhnya sel-sel di jaringan otot tambahan pada dinding rahim. Hal ini menyebabkan timbulnya rasa nyeri beberapa hari atau selama haid berlangsung.
- Di panggul tumbuh jaringan yang bersifat jinak. Contohnya adalah fibroid, kista ovarium dan serviks.
- Terjadi infeksi
Saat haid, leher rahim mengalami pelebaran sehingga dapat memicu resiko terkena infeksi. Infeksi pada panggul dapat terjadi kapan saja, terutama pada saat haid resiko terkena infeksi tersebut lebih besar dibandingkan saat tidak haid.
- Memakai IUD (alat kontrasepsi intrauterine)
Penggunaan IUD sebagai sarana untuk KB ternayata memiliki efek samping. Salah satunya adalah meningkatkan resiko terkena kram. Hal ini terjadi di awal-awal haid. Apabila gejala kram berlangsung lama maka solusinya adalah Anda mengganti cara KB yang lebih aman dan nyaman.
- Adanya kelainan pada bagian anatomi tubuh, contohnya adalah penyempitan rahim bagian bawah karena terbuka ke dalam vagina.