Isra Miraj sebuah peristiwa yang diperingati setiap tahunnya oleh umat Islam. Akan tetapi, apakah makna dari perjalanan suci tersebut?
Kisah atau peristiwa Isra Miraj yang setiap tahun diperingati oleh semua umat Islam adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dimulai dari Masjidil Haram menuju Masjid Aqsha, kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh.
Peristiwa Isra Miraj dilakukan hanya dalam waktu yang singkat yaitu hanya satu malam dengan mengendarai buraq, yaitu makhluk yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad SAW dikala perjalanan menuju Sidratul Muntaha dan Malaikat Jibril menuju Sidratil Muntaha dengan kecepatan yang luar biasa.
Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan beberapa para nabi lainnya. Saat membuka pintu langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi pertama yaitu nabi Adam AS. Lalu, di langit kedua Nabi juga bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya.
Beranjak lagi ke langit ketiga, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, pada langit keempat dan kelima, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan Nabi Idris serta Nabi Nabi Harun. Kemudian naik lagi ke langit keenam, dan Nabi Muhammad juga bertemu dengan Nabi lainnya yaitu Nabi Musa.
Setelah sampai di lapisan langit ke tujuh, Nabi Muhammad disambut oleh Nabi Ibrahim, yang sekaligus menemaninya ke Sidratul Muntaha. Setelah sampai disana, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah SWT agar melaksanakan shalat 50 waktu dalam sehari semalam.
Setelah mendapat wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW turun lagi menuju langit keenam dan kembali bertemu dengan Nabi Musa. Mendengar Nabi Muhammad SAW mendapatkan Wahyu dari Allah SWT agar menjalankan Shalat 50 waktu dalam sehari, Nabi Musa menyarankan kepada Nabi Muhammad SAW agar kembali ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan jumlah waktu Shalat tersebut dalam sehari semalam.
Kemudian Nabi Muhammad mengikuti saran Nabi Musa dan kembali lagi ke Sidratul Muntaha. Nabi Muhammad memohon keringanan dan dikabulkan oleh Allah SWT dengan dikuranginya 5 waktu Shalat dalam sehari semalam sehingga berjumlah 45 waktu.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW turun lagi ke langit keenam dan bertemu dengan Nabi Musa dan mendapat saran yang sama. Karena Nabi Musa masih merasa umat Nabi Muhammad SAW tidak akan mampu mengerjakan salat sebanyak 45 waktu dalam sehari semalam.
Lalu, Nabi Muhammad SAW lalu kembali lagi ke Sidratul Muntaha dan kembali meminta keringanan. Lalu, Allah SWT juga mengabulkan permintaan Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, Nabi Muhammad Saw turun kembali untuk menemui Nabi Musa lagi.
Masih mendapatkan saran yang sama, Nabi Muhammad sampai terus bolak-balik antara Sidratul Muntaha dan langit keenam berkali-kali. Setelah itu akhirnya, Allah SWT memerintahkan kepada seluruh hambanya lewat Nabi Muhammad SAW untuk mengerjakan salat 5 waktu saja dalam sehari semalam.
Kemudian sebenarnya, Nabi Musa juga masih menyarankan kepada Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan kembali. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW merasa malu kepada Allah SWT karena terus bolak-balik meminta keringanan. Namun akhirnya Nabi Muhammad menerima perintah Allah untuk menjalankan salat 5 waktu dalam sehari.
Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha ini mungkin tidak terpikir oleh logika dan nalar manusia biasa. Namun, wajib untuk dijadikan pelajaran bagi umat Islam. Semoga peristiwa Isra Miraj di atas dapat membuat kita semakin mengetahui sejarah Islam di serta asal usul dari shalat 5 waktu.