Apabila anda pernah mengalami cidera berat, menjalani operasi ataupun menderita penyakit berdampak permanen, maka dokter akan menyarankan pada anda untuk menjalani rehabilitasi medik. Rehabilitasi medik adalah terapi untuk memulihkan fungsi tubuh yang mengalami masalah karena operasi, cidera maupun penyakit tertentu. Lantas, bagaimana proses rehabilitasi ini serta apa saja terapi yang ada di dalamnya? Simak ulasannya berikut ini.
Jenis Terapi Rehabilitasi Medik
Proses rehabilitasi medik pada umumnya melibatkan sejumlah terapi sekaligus sesuai keterbatasan dan kondisi pasien. Terapi ini dilakukan dengan tenaga kesehatan yang sudah berpengalaman. Berikut jenis terapi dalam proses rehabilitasi :
Fisioterapi/ terapi fisik
Fisioterapi ditujukan pada pasien yang mengalami kesulitan bergerak, rasa nyeri dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan normal. Fisioterapi umumnya dilakukan pada ibu bersalin, pasien stroke, operasi serta pasien yang menggunakan alat bantu gerak.
Dokter akan menilai keseimbangan, postur maupun aspek lain yang berhubungan dengan kemampuan motorik sebelum memulai terapi. Bentuk terapi fisik pada rehabilitasi medik yaitu :
- Olahraga serta gerakan peregangan untuk meredakan rasa nyeri, meningkatkan kekuatan dan menambah ruang gerak
- Berlatih memakai alat bantu misalnya kruk, tongkat, kursi roda dan walker
- Terapi pijat, pemakaian suhu dingin dan panas untuk meredakan nyeri otot
- Terapi untuk menguatkan sistem peredaran darah
- Terapi untuk mengelola rasa nyeri
- Rehabilitasi guna membiasakan diri pada anggota tubuh palsu
Terapi Okupasi
Terdapat kondisi atau penyakit tertentu yang menjadikan pasien tidak dapat melakukan berbagai kegiatan keseharian misalnya memakai baju, makan atau menggosok gigi. Dengan adanya terapi okupasi ini bertujuan untuk membantu penderita yang memerlukan dampingan ketika melakukan kegiatan tersebut.
Terapi ini berfokus pada tujuan mengembalikan fungsi indera, gerak motoris halus serta kemampuan sejenis yang dibutuhkan pasien agar bisa hidup mandiri. Terapis ini membantu pasien berlatih dalam melakukan kegiatan umum, antara lain :
- Menulis atau menyalin catatan
- Menangkap dan melempar bola
- Melakukan perawatan diri seperti mandi dan memakai baju
- Memegang gunting, alat tulis dan lainnya
Terapi wicara
Terapi ini menangani masalah yang berkaitan dengan bahasa dan mulut, termasuk kelancaran dalam berbicara, menelan dan bernafas. Masalah ini sering ditemukan pada anak yang mengalami down syndrome, cerebral palsy dan bibir sumbing.
Selain itu, terapi ini juga bermanfaat bagi orang dewasa dengan masalah sulit bicara karena stroke, demensia atau penyakit Parkinson.
Terapi ini dilakukan dengan melakukan latihan bersuara, berkomunikasi dan malafalkan huruf atau kata. Selain itu, diberikan pula terapi menelan dan makan.
Terapi lainnya
Selain beberapa terapi diatas, terdapat jenis terapi medis yang lain yakni :
- Terapi kognitif guna untuk pemusatan perhatian, mengatasi gangguan ingatan dan aspek sejenis yang berhubungan dengan kemampuan berpikir.
- Terapi rekreasional guna meningkatkan kesehatan emosional dan sosial melalui permainan, seni, terapi dengan hewan dan latihan relaksasi.
- Terapi farmakorehabilitasi yang memberikan obat-obatan untuk memulihkan fungsi psikis atau fisik.
- Terapi musik atau seni untuk membantu pasien dalam mengungkapkan emosi, bersosialisasi dan kemampuan belajar.
- Terapi vokasional berguna untuk membangun kemampuan pasien saat bekerja atau sekolah.
Rehabilitasi medik merupakan proses untuk memulihkan fungsi psikologis, fisik dan sosial seseorang. Di Tempat rehabilitasi narkoba, pasien akan mengikuti serangkaian terapi sesuai dengan masalah dan kebutuhan masing-masing. Masa rehabilitasi ini tentu akan membutuhkan waktu cukup lama. Namun demikian, semua proses yang dijalani akan membantu pasien agar bisa melakukan kegiatan keseharian dengan optimal.