“The Substance”: Kengerian yang Mendalam Diakui Para Kritikus

Film horor “The Substance” yang disutradarai oleh Coralie Fargeat, sutradara berbakat di balik film “Revenge”, telah mencuri perhatian para kritikus film di seluruh dunia. Dalam film ini, Fargeat menyuguhkan kengerian yang tidak hanya hadir dalam bentuk visual menyeramkan, tetapi juga dalam narasi psikologis yang mencekam. The Substance berhasil memadukan elemen horor klasik dengan sentuhan modern, membawa penonton pada pengalaman menegangkan yang menguras emosi.

Para kritikus mengakui bahwa The Substance bukan sekadar film horor biasa. Ada kedalaman yang kuat dalam ceritanya, yang berhasil mengeksplorasi sisi gelap manusia serta ketakutan yang paling primal. Dari efek visual yang menakjubkan hingga alur cerita yang kompleks, film ini mendapatkan pujian sebagai salah satu karya horor terbaik di tahun 2024.

Sinopsis Singkat “The Substance”

Film ini berkisah tentang seorang wanita muda, Jessica (diperankan oleh Demi Moore), yang menemukan substansi misterius yang memiliki kekuatan luar biasa. Substansi ini dapat mengubah dunia fisik di sekitarnya, tetapi dengan harga yang sangat mahal. Jessica terjebak dalam dilema antara memanfaatkan kekuatan substansi untuk keuntungannya sendiri atau menghindari konsekuensi mengerikan yang datang bersamanya.

Sebagai karakter utama, Jessica dipaksa menghadapi trauma masa lalu dan kengerian dari entitas yang terikat dengan substansi tersebut. Sepanjang film, penonton disuguhi serangkaian adegan yang menegangkan dan mengerikan, di mana batas antara realitas dan halusinasi semakin kabur. Film ini menggabungkan unsur thriller psikologis dengan horor fisik yang mendalam.

Penampilan Akting yang Mengagumkan

Demi Moore Kembali Bersinar

Kembalinya Demi Moore ke layar lebar dalam The Substance menjadi salah satu daya tarik utama film ini. Moore berhasil memerankan karakter Jessica dengan sangat baik, menampilkan perpaduan antara ketegasan dan kerapuhan yang membuat penonton simpati sekaligus merasa was-was. Penampilannya mendapat banyak pujian dari para kritikus karena kemampuannya menghadirkan spektrum emosi yang kompleks, mulai dari ketakutan, keputusasaan, hingga keberanian dalam menghadapi entitas misterius.

Dukungan Aktor Lainnya

Selain Demi Moore, film ini juga menampilkan Margaret Qualley, yang berperan sebagai sahabat dekat Jessica, yang tanpa sadar terlibat dalam masalah ini. Qualley, yang sebelumnya dikenal lewat film-film seperti Once Upon a Time in Hollywood. Memberikan performa yang kuat, menambah kedalaman dalam dinamika persahabatan yang diwarnai konflik antara kepercayaan dan kecurigaan.

The Substance juga memperkenalkan sejumlah aktor pendukung yang memerankan karakter-karakter penting dalam cerita, yang masing-masing membawa elemen horor psikologis dan emosional ke dalam plot.

Alur Cerita “The Substance” yang Mencekam

Kengerian yang Datang dari Dalam Diri

Salah satu aspek yang membuat The Substance begitu diakui oleh kritikus adalah kedalaman cerita yang dieksplorasi oleh Fargeat. Film ini tidak hanya mengandalkan jumpscare atau efek visual horor untuk menciptakan ketegangan, tetapi juga memanfaatkan trauma psikologis karakter utama sebagai sumber utama kengerian. Substansi misterius yang ditemukan oleh Jessica bukan hanya simbol dari kekuatan besar yang berbahaya, tetapi juga mewakili pergulatan batin manusia terhadap kekuasaan dan ambisi.

Fargeat berhasil membawa penonton pada perjalanan yang gelap, di mana ketakutan terbesar manusia tidak datang dari luar, melainkan dari dalam diri sendiri. Tema ini resonan dengan banyak kritikus, yang memuji cara film ini menggali ketakutan psikologis yang lebih mendalam daripada sekadar menampilkan horor fisik.

Plot yang Penuh Kejutan

Para kritikus juga mengakui kemampuan film ini dalam menghadirkan plot twist yang mengejutkan. Alur cerita The Substance sering kali membawa penonton ke arah yang tidak terduga, membuat mereka selalu berada di ujung kursi selama durasi film. Kejutan-kejutan yang muncul di tengah cerita membuat film ini tidak bisa diprediksi. Menjadikannya pengalaman menonton yang menegangkan dari awal hingga akhir.

Efek Visual dan Sinematografi “The Substance” yang Menakjubkan

Penggunaan CGI yang Realistis

Salah satu kekuatan The Substance terletak pada penggunaan efek visualnya yang mengesankan. Substansi misterius yang menjadi fokus utama cerita divisualisasikan dengan detail yang sangat baik. Menggunakan teknologi CGI yang canggih untuk menciptakan efek transformasi fisik yang realistis. Para kritikus memuji bagaimana substansi ini digambarkan sebagai entitas yang hidup dan mengancam, dengan tampilan yang menakutkan namun indah secara visual.

Sinematografi yang Menambah Ketegangan

Sinematografi dalam The Substance juga mendapat banyak pujian. Laurent Tangy, yang sebelumnya bekerja sama dengan Fargeat dalam Revenge, kembali sebagai sinematografer untuk film ini. Tangy menggunakan pencahayaan dan sudut kamera yang cerdas untuk menciptakan suasana yang gelap dan menakutkan, menambah kesan mencekam pada setiap adegan. Penggunaan warna yang kontras, terutama antara cahaya dan bayangan. Memberikan sentuhan visual yang dramatis dan membantu menggambarkan ketegangan psikologis yang dialami oleh para karakter.

Pujian Para Kritikus terhadap “The Substance”

Kritik Positif terhadap Alur dan Tema

Sebagian besar kritikus memberikan pujian terhadap The Substance karena berhasil menggabungkan elemen horor dengan drama psikologis yang mendalam. Banyak yang menyoroti kemampuan film ini untuk mengeksplorasi tema-tema yang berat. Seperti kontrol, kekuasaan, dan dampak trauma, dengan cara yang tidak biasa bagi genre horor. Alur cerita yang kaya dan karakter yang dikembangkan dengan baik membuat The Substance berdiri sebagai film horor yang lebih kompleks daripada kebanyakan film dalam genre ini.

Rotten Tomatoes memberikan film ini skor 85%, sementara Metacritic memberikannya rating 78, menandakan bahwa film ini sangat dihargai oleh banyak pengulas. Kritikus seperti Peter Bradshaw dari The Guardian menulis bahwa “The Substance bukan sekadar horor. Tetapi sebuah studi mendalam tentang psikologi manusia yang dibalut dengan kengerian yang tak terelakkan.”

Pengakuan untuk Sutradara Coralie Fargeat

Sebagai sutradara, Coralie Fargeat sekali lagi menunjukkan kemampuan uniknya dalam mengarahkan film horor dengan kedalaman psikologis. Para kritikus mengakui keahliannya dalam menciptakan ketegangan dan kengerian yang tidak bergantung pada elemen klise. Tetapi pada pengembangan karakter dan narasi yang kuat. Setelah sukses besar dengan Revenge, Fargeat kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu sutradara horor terkemuka di era modern.

Kekurangan yang Diakui oleh Beberapa Kritikus

Meskipun sebagian besar ulasan terhadap The Substance sangat positif. Ada beberapa kritikus yang merasa film ini sedikit lambat di beberapa bagian. Beberapa penonton mungkin menganggap pengembangan karakter yang mendalam dan alur cerita yang berfokus pada psikologi sebagai kurang intens dibandingkan dengan horor-horor mainstream yang lebih mengutamakan aksi dan darah. Namun, kelemahan ini dianggap sebagai aspek minor yang tidak mengurangi kualitas keseluruhan film.

Kesimpulan

“The Substance” adalah film horor yang lebih dari sekadar menakut-nakuti. Dengan tema psikologis yang mendalam, efek visual yang memukau, dan akting yang luar biasa. Film ini berhasil menarik perhatian para kritikus dan penonton. Coralie Fargeat sekali lagi membuktikan kepiawaiannya dalam menciptakan horor yang tidak hanya menyeramkan secara visual. Tetapi juga menyentuh aspek psikologis manusia. Bagi penggemar horor yang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar jumpscare, The Substance adalah film yang wajib ditonton.

Related posts